Rabu, 01 April 2009

SIKAP DALAM MENGHADAPI MASALAH

Setiap manusia pasti pernah merasakan takut, kecemasan, kegelisahan, ketegangan, tidak tentram yang sering kita bilang sebagai stres. Sebenarnya yang terkena stres itu adalah suasana fisik, sedangkan secara kejiwaan disebut depresi. Semua ini karena ketidakmampuan kita dalam menghadapi masalah kehidupan ini dengan bijaksana.
Kita harus sadar bahwa hidup adalah sebagaimana yang kita alami, terkadang kita akan menghadapi hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, atau kejadian-kejadian yang sesuai dengan perkiraaan kita maupun yang tidak kita sangka akan terjadi, hal ini sangat realistis, kita harus siap menghadapi kenyataan dengan hati lapang.
Coba perhatikan Firman Allah swt berikut ini : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan” (Q.S. Al Baqarah : 155) “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Inna lillahi wa innaa ilaihi raajiuun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S. Al Baqarah : 157).

Kedua ayat tersebut diatas mengisyaratkan bahwa Allah swt memang sudah menetapkan bahwa kita semua pasti akan ditimpa oleh sesuatu yang membuat kita merasa takut, dan hal ini terjadi pada semua manusia. Semua tergantung kita sendiri bagaimana menghadapinya.

Kita harus siap menghadapi kenyataan apapun dalam hidup ibi, coba perhatikan firman Allah swt berikut ini : “tiada sesuatu bencana yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Q.S. Al Hadiid : 22-23) Intinya, tidak akan menimpa sesuatu apapun kepada kita, melainkan apa yang telah Allah tetapkan terjadi pada kita.

Kunci agar dapat menerima semua kehendak Allah dengan hati yang lapang adalah dengan pasrah berserah diri kepada Allah dan selalu berprasangka baik kepada–Nya. Terlebih dahulu kita harus berusaha mengatasi kesulitan yang menimpa kita dengan segenap kemampuan yang ada, kemudian serahkan ketentuan hasilnya kepada Allah. Apapun hasil yang diperoleh dari usaha itu, yakinlah bahwa itu merupakan yang terbaik atau yang paling sesuai dengan kebutuhan kita saat ini, menurut yang Allah ketahui untuk kita, karena Allah Maha Tahu apa yang paling terbaik bagi tiap hamba-Nya.
Seharusnya kita ingat bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuannya, hal ini berarti, bila kita merasa tidak kuat menerima bala ujian/musibah-Nya, maka secara tidak langsung kita telah menuduh Allah itu sebagai pembohong. Ketahuilah dan yakinlah bahwa musibah yang diberikan Allah itu sesuai dengan kadar kemampuan si penerima, artinya si penerima musibah itu pasti mampu mengatasinya bila ia kuat iman, sabar dan rela.

Cobalah untuk ridho dengan segala ketentuan takdir-Nya. Bila kita mampu untuk ridho menerima ujian-Nya yang berupa nikmat hidup, tentunya harus bisa ridho juga menerima ujian-Nya yang berupa kehilangan nikmat hidup.

DEWI YANA

1 komentar:

  1. Memperhatikan tulisan ini, sepertinya Anda menulisnya dgn agak terburu2, beda dgn dua tulisan diatas/lainnya. Kalau menurut saya, mungkin judul yg lebih tepat untuk ini adalah UJIAN. Dan akan lebih bagus lagi, kalau pada bag akhir tulisan ini, di terangkan bagaimana sebaiknya menyikapi masalah, karena judulnya kan, sikap dalam menghadapi masalah.
    Berdasar pada analisa tersebut, sya yakin Anda menulisnya dengan terburu2, apalgi saya lihat tanggal posting semua tulisan ini sama.
    Saran saya untuk tetap bisa menghasilkan tulisan yg berbobot (seperti dua tulisan Anda diatas), lain kali jangan terburu2 menulis ya...

    Arifin

    BalasHapus

Mohon saran dan komentar dari semua pembaca terhadap tulisan - tulisan dalam Blog ini, terima kasih

Pengikut