Rabu, 01 April 2009

JALAN REZEKI

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah mengkaruniakan petunjuk dan jalan bagi semua umat-Nya agar kita semua tidak berada dalam kegelapan, tidak berada dalam keraguan dalam usaha kita mencari penghidupan. Allah, melalui Rasul-Nya telah memberikan kita petunjuk jalan-jalan rezeki yang telah diatur dan dijelaskan dalam Al Quran dan as sunnah. Seandainya kita mau memahaminya, menyadarinya dan menggunakan jalan-jalan itu dengan baik, niscaya Allah Yang Maha Pemberi Rezeki dan Yang Memiliki Kekuatan akan memudahkannya mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rezeki dari setiap arah, serta akan dibukakan keberkahan dari langit dan bumi.

Memperhatikan beberapa firman Allah SWT, dan mengutip beberapa hadits-hadits, saya akan coba membahas, jalan rezeki, tersebut : (karena sangat banyak, tidak saya kutip semua, saya hanya ambil beberapa ayat dan hadits saja yang saya pikir cukup mewakili untuk bahan tulisan ini)

1. Jalan Taqwa Kepada Allah, Adalah Jalan Rezeki, Surah Ath Thalaq ayat 2 – 3 :
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan taqwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama, "Allah akan mengadakan jalan keluar baginya." Artinya, Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan dunia maupun akhirat. Kedua, "Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." Artinya, Allah akan memberinya rezeki yang tak pernah ia harapkan dan angankan.

2. Di antara Jalan Rezeki lainnya adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya.
Ada beberapa nash (teks) yang menunjukkan bahwa beribadah sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara jalan rezeki. Beberapa nash tesebut di antaranya adalah :
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda : Sesungguhnya Allah berfirman, “wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)."

Nabi saw, dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedangkan dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.

Dengan mengerjakan Shalat Dhuha, adalah termasuk jalan rezeki, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di Surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya" (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani).

3. Di antara Jalan Rezeki lainnya adalah Jalan Berinfaq/sedekah.
Dalil lain adalah hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Nabi saw memberitahukan kepadanya, bahwa Allah SWT berfirman, 'Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rezeki) kepadaMu."
Mari kita semua berpegang teguh dan mengikuti petunjuk jalan-jalan rezeki tersebut. Sebab kebaikan, segala-galanya adalah dengan berpegang teguh terhadap apa yang disyari'atkan Allah SWT dan keburukkan, segala-galanya adalah dengan berpaling daripadanya, sebagaimana yang tertulis dalam firman-Nya :
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNya-lah kamu akan dikumpulkan." (Al-Anfal: 24).

(Dewi Yana)

2 komentar:

  1. Allah memang memudahkan hamba-Nya dalam mencari dan menjemput rezki yg telah dijamin-Nya, tapi semua itu pun harus tetap disertai dgn usaha/ikhtiar, seperti burung yg pergi di pagi hari keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar, mencari makan, menjemput rezkinya, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. (ada hadist tenteng ini, tp saya lupa).

    Arifin

    BalasHapus
  2. Dalam ikhtiar mencari rezeki/menjemput rezeki yang sudah dijamin Allah untuk kita, .banyak dari kita yang berusaha, hanya dengan mengandalkan kekuatan, kemampuan kita sendiri tanpa melibatkan Allah. Atau kalaupun melibatkan Allah, hanya sedikit saja, sekedar saja, (sambil lalu). Kita begitu sibuk mengejar dunia, tapi tidak melibakan pencipta dunia dan pencipta kita semua yaitu Allah SWT. Dalam tulisan ini telah diuraikan dengan sangat apik, bahwa Allah SWT telah menerangkan di Al Quran dan as sunnah jalan-jalan kemudahan rezeki untuk kita, tapi mengapa kebanyakan dari kita enggan melaksanakannya?. Menurut saya ini sangat lucu, karena kita mengharap diberi kemudahan rezeki oleh Allah SWT, tapi dalam mencarinya, kita tidak sungguh-sungguh melibatkan-Nya dan dalam mengikuti jalan-jalan rezeki petunjuk-Nya, kadang ada dari kita yang hanya setengah hati melaksanakannya. Coba kita renungkan bersama tulisan ini, dan tanyakan pada hati kecil kita, apakah kita termasuk orang yang kurang melibatkan Allah dalam mencari rezeki dan tidak sepenuh hati mengikuti jalan-jalan rezeki yang telah ditunjukkan-Nya? Menurut pendapat saya tulisan ini mengandung makna tauhid, karena disamping mengupas masalah jalan-jalan rezeki, secara langsung ataupun tidak langsung, tulisan ini juga mengajak kita untuk bertakwa dan beribadah sepenuhnya kepada Allah SWT dan mengikuti jalan-jalan rezeki, petunjuk dari Allah SWT. Subhaanallah

    BalasHapus

Mohon saran dan komentar dari semua pembaca terhadap tulisan - tulisan dalam Blog ini, terima kasih

Pengikut